Sabtu, 14 Agustus 2010

Solusi Mendasar GAS ELPIJI

dari artikel sebelumnya mengakhiri teror bom elpiji maka ane akan memberikan solusi mendasar dari banyaknya kasus ledakan bom ini...

sistem kapitalisme apalagi dengan mazhab neoliberal menghendaki agar subsidi dalam segala bentuknya dihapuskan. artinya, sangat mungkin ke depan, ketika pemerintah memutuskan menghapus subsidi BBM termasuk gas tiga kiloan maka rakyat dipaksa membeli sesuai harga ke ekonomian. harga ke ekonomian gas elpiji saat ini sekitar rp. 7.60,- belum ditambah margin keuntungan badan usaha. artinya, harga ke ekonomian gas 3kg di tingkat pengecer nanti bisa mencapai 25 ribu/tbng... pada saat itu nanti, besar kemungkinan akan timbul masalah lagi di tengah masyarakat.

masalah ini semua berawal dari kesalahan politik energi.
pertama : masyarakat di paksa mengkonsumsi jenis energi yang mahal, yaitu BBM (termasuk elpiji) daripada LNG yang jauh lebih murahdan ramah lingkungan. LNG ini justru malah di ekspor habis - habisan ke cina, singapura, atau korea dengan harga yang amat murah... kontrak LNG tangguh ke cina yang sedang di hebohkan saat ini harga efektifnya lebih murah daripada LPG 3kg yang bersubsidi. jadi, saat subsidi untuk rakyat terus di kurangi, pemerintah justru mensubsidi cina???? kontrak ini berjangka waktu 25 tahun sehingga kalau dipenuhi kita taksir akan rugi Rp. 700 triliun!!!
kedua : tidak ada pemihakan pada kebutuhan pasar dalam negeri. UU 22/ 2001 tentang migas, meskipun beberapa pasalnya yang sangat liberal telah di batalkan oleh mahkamah institusi, tetap saja belum menjadi UU yang mewajibkan pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri. akibatnya, pebrik pupuk iskandar muda dan pabrik pupuk aceh - asean yang keduanya ada di aceh. misalnya , harus di tutup karena tidak mendapat pasokan gas. demikian juga PLN yang tidak mendapat pasokan batunara 200 juta ton/tahun sehingga sekarang ada pemadaman bergilir. rakyat juga tidak bisa mendapat sumber energi, termasuk minyak dan gas, dengan mudah dan murah.
ketiga  : kita tidak mengembangkan  infrastruktur agar masyarakat menikmati energi secara baik dan efisien. pipa gas alam dari natuna justru di salurkan ke singapura. infrastruktur jaringan pipa agar bisa mensuplai gas untuk masyarakat justru tidak pernah atau sangat minim di bangun.

walhasil, kita memang memiliki energi, tetapi tidak mengelolanya...

sumber masih sama seperti artikel kemarin...

3 komentar:

ryankampur mengatakan...

gas elpiji aja deh,,, hahaha cz kalo pertamax udah ga ada lg subsidinya... hahaha

Andrew mengatakan...

only happen in indonesia. wkwkkkkk

ryankampur mengatakan...

hahaha... thx sob dah b'kunjung...