Short message service yang biasa kita kenal dengan SMS sekarang menjadi lahan bisnis basah yang menjanjikan keuntungan. Berbagai macam jasa ditawarkan via SMS. Pelakunya tidak hanya pihak operator jaringan telephon secara langsung, tapi juga pihak lain yang berkerja sama dengan instansi terkait.
Bayangkan saja jika tariff SMS Rp.350/sms. Berapa penghasilan operator bila pemakainya berjumlah 10 juta orang perhari. Apalagi kalau tariff SMSnya premium(Rp.2000/sms), maka uang yang dihasilkan jumlahnya sangat fantastis, yaitu 20.000.000.000
Maka tidaklah mengherankan kalau pada kenyataannya banyak operator telephon dan provider, yang berlomba-lomba mengadakan kuis atau undian via SMS. Untungnya gede. Untuk merangsang banyaknya konsumen, mereka menggandeng tokoh agama, masyarakat, politisi, akademisi, artis dan selebritis untuk dijadikan ikon produk. Dan banyak juga tokoh dari jagad supranatural dan klenik menawarkan jasa keahlian mereka ke masyarakat pemakai HP di negeri ini.
Topik dan tema layanan SMS juga beragam, sesuai dengan kapasitas ikon yang ditampilkan. Ada SMS dakwah, SMS game, SMS humor, SMS infotainment, SMS selebritis, SMS bisnis, SMS perjudian terselubung, pihak MUI (majelis ulama indonesia) telah mengeluarkan fatwa akan keharamannya. Begitu juga SMS undian untuk menipu mangsanay, itu adalah wewenang aparat untuk menindaknya.
Kerugian yang kita tanggung bila mengikuti SMS ramal-meramal tidak hanya berupa rugi waktu dan materi (uang). Tapi juga rugi akhirat, pahala ibadah terkikis dan akidah islam ternoda dan tercemar. Kalau pelakunya tidak segera bertaubat, maka ia akan menanggung kesengsaraan yang abadi.
Na’udzubillah min dzalik.
Sumber : majalah al iman
4 komentar:
Pertamaxtratap diamankan... :hahah:
Benci bget ama sms premium bgtuan. ketik REG segala macem...
kok pemerintah gak ada tindak lanjut ya? menurutku SMS premium = penipuan dan pembodohan kaum awam
yup,, btul...
tapi kalo smsc grati gimana ya?? :gg:
wah aq paling males nangepin sms kya gini,,,huhu
yup,, pulsa bakalan ketarik terus...
Posting Komentar